Jakarta Office
Jl. Pluit Utara Raya No.61
Penjaringan – Jakarta Utara
Enquiries
info@intisumberbajasakti.comSetelah menuangkan dan mengeringkan semen, Anda mungkin menemukan retakan pada permukaannya. Hal ini bisa mengurangi kekuatan serta tampilan struktur bangunan. Apa penyebabnya, dan bagaimana cara mencegahnya? Simak penjelasan berikut!
Campuran Air Berlebihan
Terlalu banyak air dalam campuran semen membuatnya lebih encer dan mudah menguap saat kering, sehingga menyusut dan retak.
Proses Pengeringan Terlalu Cepat
Cuaca panas, angin kencang, atau sinar matahari langsung bisa menyebabkan semen kehilangan air terlalu cepat, sehingga menyusut dan timbul retak.
Campuran Semen Tidak Sesuai
Perbandingan antara semen, pasir, dan air harus sesuai. Jika terlalu banyak pasir atau agregat kasar, daya rekatnya bisa berkurang dan menyebabkan retakan.
Kurang Pemadatan dan Perataan
Jika adukan tidak dipadatkan atau diratakan dengan benar, udara yang terjebak di dalamnya bisa menyebabkan retakan setelah kering.
Perbedaan Ketebalan Lapisan Semen
Lapisan semen yang terlalu tipis atau terlalu tebal dalam satu area bisa menyebabkan tegangan yang tidak merata dan memicu retak.
Kurang Perawatan Setelah Aplikasi
Setelah diaplikasikan, semen perlu dijaga kelembabannya dengan proses curing (perawatan) agar tidak mengering terlalu cepat.
Gunakan Campuran yang Tepat
Gunakan perbandingan campuran semen, pasir, dan air yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
Hindari Penggunaan Air Berlebih
Tambahkan air secukupnya agar adukan tidak terlalu encer. Jika perlu, gunakan aditif beton yang meningkatkan daya rekat tanpa harus menambah air berlebihan.
Lakukan Proses Curing dengan Benar
Setelah semen mulai mengeras, basahi permukaannya secara berkala atau tutup dengan plastik selama beberapa hari untuk menjaga kelembaban.
Aplikasikan dalam Cuaca yang Tepat
Hindari menuangkan semen saat cuaca terlalu panas atau berangin untuk mengurangi penguapan air yang terlalu cepat.
Gunakan Semen Berkualitas
Pilih semen berkualitas tinggi seperti Semen PCC (Portland Composite Cement) yang memiliki ketahanan lebih baik terhadap retak dibandingkan Semen OPC biasa.
Lakukan Pemadatan dan Perataan yang Baik
Gunakan alat perata dan pemadat yang sesuai agar adukan tidak menyisakan rongga udara.
Semen yang retak setelah kering bisa disebabkan oleh kelebihan air, pengeringan yang terlalu cepat, atau kesalahan dalam perataan dan perawatan. Untuk mencegahnya:
Dengan langkah-langkah ini, hasil pengecoran Anda akan lebih tahan lama, kuat, dan bebas dari retak!
Butuh bahan bangunan berkualitas?
π Hubungi PT Intisumber Bajasakti di +6221 66675999
π www.intisumberbajasakti.com