Jakarta Office
Jl. Pluit Utara Raya No.61
Penjaringan – Jakarta Utara
Enquiries
info@intisumberbajasakti.comDengan iklim tropis yang memiliki dua musim—hujan dan kemarau—pemilihan atap rumah di Indonesia sangat penting untuk mengatasi cuaca panas, hujan deras, dan kelembapan tinggi. Berikut ini adalah beberapa jenis atap rumah yang cocok untuk iklim di Indonesia:
Genteng tanah liat merupakan salah satu jenis atap yang paling umum di Indonesia. Terbuat dari tanah liat yang dibakar, genteng ini mampu menyerap panas dan menawarkan daya tahan tinggi terhadap cuaca.
Kelebihan:
Daya tahan tinggi dan tahan lama.
Kemampuan insulasi yang baik untuk mengurangi panas.
Tahan terhadap hujan lebat.
Kekurangan:
Bobotnya berat, memerlukan struktur penopang yang kuat.
Genteng keramik adalah evolusi dari genteng tanah liat dengan lapisan glasir, memberikan warna yang lebih tahan lama dan tahan air. Jenis atap ini cocok untuk rumah di kawasan beriklim tropis karena menawarkan daya tahan tinggi terhadap cuaca.
Kelebihan:
Tahan terhadap panas dan cuaca ekstrem.
Tampilan estetis dengan pilihan warna beragam.
Kekurangan:
Relatif lebih mahal dibanding genteng tanah liat.
Terbuat dari campuran aluminium dan seng, atap spandek adalah salah satu pilihan modern yang populer. Atap ini tahan terhadap karat dan sangat ringan, sehingga cocok untuk berbagai jenis rumah.
Kelebihan:
Ringan dan mudah dipasang.
Tahan karat dan cuaca ekstrem.
Kekurangan:
Suara berisik saat hujan deras.
Kurang baik dalam insulasi panas.
Galvalum adalah bahan atap yang terbuat dari baja ringan dengan lapisan aluminium dan seng. Atap ini tahan karat, awet, dan tahan lama, serta cocok untuk iklim tropis dengan kelembapan tinggi.
Kelebihan:
Tahan lama dan tidak mudah korosi.
Ringan, mempermudah instalasi.
Kekurangan:
Kurang insulasi panas, bisa membuat rumah terasa lebih panas.
Atap sirap terbuat dari potongan kayu ulin yang diolah menjadi genteng. Selain memberikan kesan alami, atap ini juga cocok untuk iklim tropis karena memiliki daya tahan terhadap panas dan hujan.
Kelebihan:
Tahan terhadap panas dan hujan.
Tampilan estetis yang alami dan eksotis.
Kekurangan:
Perlu perawatan khusus dan lebih rentan terhadap serangan rayap.
Atap asbes terbuat dari campuran semen dan serat asbes, yang menghasilkan bahan yang kuat, tahan panas, dan murah. Namun, karena asbes dapat membahayakan kesehatan, penggunaannya semakin berkurang.
Kelebihan:
Harga murah dan mudah dipasang.
Tahan panas dan api.
Kekurangan:
Tidak ramah lingkungan dan dapat membahayakan kesehatan.
Atap metal terbuat dari bahan logam seperti baja atau aluminium yang dilapisi dengan bahan anti karat. Atap ini kuat dan ringan, membuatnya cocok untuk rumah di daerah dengan cuaca ekstrem.
Kelebihan:
Tahan lama dan kuat.
Anti karat dan tidak mudah rusak.
Kekurangan:
Dapat menyebabkan panas yang berlebihan di dalam rumah.
Atap beton adalah pilihan yang sangat kuat dan tahan lama, cocok untuk bangunan modern. Meskipun bobotnya berat, atap beton tahan terhadap angin kencang dan hujan deras, menjadikannya ideal untuk iklim tropis.
Kelebihan:
Sangat tahan lama dan kokoh.
Tahan terhadap segala cuaca.
Kekurangan:
Bobotnya sangat berat dan memerlukan struktur penopang yang kuat.
Pemilihan atap yang sesuai dengan iklim tropis di Indonesia sangat penting untuk menjaga kenyamanan dan keawetan bangunan. Dari genteng tanah liat yang memiliki insulasi baik hingga atap galvalum yang ringan dan tahan lama, pilihan atap harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi bangunan.
PT Intisumber Bajasakti menyediakan berbagai jenis atap berkualitas tinggi, termasuk atap spandek dan galvalum yang cocok untuk iklim tropis di Indonesia. Hubungi kami di (021) 66675999 atau kunjungi website kami di intisumberbajasakti.com untuk informasi lebih lanjut.
Back to List