Jakarta Office
Jl. Pluit Utara Raya No.61
Penjaringan – Jakarta Utara
Enquiries
info@intisumberbajasakti.comKolom praktis berfungsi penting dalam memperkuat dinding bangunan agar tetap kokoh dan tidak mudah retak. Namun, dalam beberapa kasus, kolom praktis justru mengalami retak setelah proses pembangunan selesai. Retakan ini tidak hanya mengganggu tampilan, tetapi juga bisa menandakan adanya masalah struktural yang perlu diperhatikan. Yuk, kita bahas apa saja penyebab utamanya!
1. Campuran Semen yang Tidak Sesuai
Salah satu penyebab paling umum kolom praktis retak adalah komposisi adukan semen, pasir, dan air yang tidak seimbang. Campuran yang terlalu banyak air membuat beton menjadi lemah dan mudah retak setelah mengering.
Solusi:
Gunakan perbandingan campuran yang sesuai standar, misalnya 1 bagian semen : 2 bagian pasir : 3 bagian kerikil dengan air secukupnya. Hindari adukan terlalu encer demi hasil yang kuat.
Banyak pekerja melewatkan proses curing (perawatan beton) setelah pengecoran. Padahal, tanpa perawatan yang baik, beton akan cepat kehilangan kelembapan dan menyebabkan retakan halus (shrinkage cracks).
Solusi:
Basahi kolom secara rutin selama 7–14 hari setelah pengecoran untuk menjaga kelembapan dan mencegah retakan dini.
Tulangan besi yang tidak terpasang dengan benar bisa membuat beban tidak tersebar merata, sehingga menyebabkan tekanan berlebih di titik tertentu dan akhirnya menimbulkan retak.
Solusi:
Pastikan jarak antar tulangan sesuai dengan gambar kerja dan diikat kuat menggunakan kawat bendrat agar tidak bergeser saat pengecoran.
Retakan pada kolom praktis juga bisa disebabkan oleh getaran dari alat berat, kendaraan besar, atau pergerakan tanah di sekitar bangunan. Kondisi ini biasanya muncul pada bangunan di area padat atau dekat jalan raya.
Solusi:
Gunakan pondasi yang stabil dan pastikan kolom memiliki sambungan kuat dengan struktur utama agar bisa menahan gaya getar dari luar.
Menggunakan material dengan mutu rendah seperti pasir kotor atau semen tidak ber-SNI dapat membuat kekuatan beton menurun drastis.
Solusi:
Selalu pilih material bangunan dari supplier terpercaya yang menyediakan produk sesuai standar SNI, agar hasil akhir lebih kuat dan tahan lama.
Kolom praktis yang retak bukan masalah kecil — bisa berdampak pada daya tahan dan keamanan bangunan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan kualitas bahan, teknik pengerjaan, dan perawatan pasca pengecoran dilakukan dengan benar.
💡 Gunakan kolom praktis berkualitas dari PT Intisumber Bajasakti (ISBS) — supplier terpercaya bahan bangunan dan besi baja berstandar SNI untuk berbagai proyek konstruksi di Indonesia.
📞 Telp: 021-66675999
🌐 Web: intisumberbajasakti.com
✉️ Email: info@intisumberbajasakti.com


