WhatsApp

Faktor yang Menyebabkan Mortar Cepat Retak

Mortar berperan penting dalam pekerjaan pasangan bata dan plesteran, karena berfungsi sebagai perekat antar material bangunan. Tapi dalam praktiknya, sering kali muncul masalah mortar yang cepat retak setelah diaplikasikan. Retakan ini tidak hanya mengganggu tampilan, tapi juga bisa menurunkan kekuatan struktur bangunan secara keseluruhan.

Supaya hasil pekerjaan tetap rapi dan kuat, yuk kita bahas apa saja penyebab mortar cepat retak dan bagaimana cara mengatasinya.

1. Komposisi Campuran Tidak Tepat

Salah satu penyebab utama mortar cepat retak adalah perbandingan bahan yang tidak sesuai. Jika campuran terlalu banyak air, mortar jadi mudah menyusut saat kering. Sebaliknya, jika terlalu sedikit air, daya rekatnya menurun dan mudah retak.

Solusi:
Gunakan mortar instan dengan takaran bahan yang sudah diformulasikan secara presisi. Jika mencampur manual, pastikan perbandingan semen, pasir, dan air sesuai rekomendasi teknis agar hasilnya stabil.

2. Permukaan Dinding atau Bata Terlalu Kering

Permukaan bata yang terlalu kering dapat menyerap air dari mortar terlalu cepat, membuat proses pengikatan tidak sempurna dan menyebabkan retak rambut.

Solusi:
Sebelum mengaplikasikan mortar, basahi permukaan bata atau dinding secukupnya agar tidak terlalu menyerap air dari adukan.

3. Proses Pengeringan Terlalu Cepat

Paparan sinar matahari langsung atau angin kencang bisa membuat mortar mengering terlalu cepat. Akibatnya, air dalam campuran menguap sebelum proses hidrasi semen selesai — inilah yang memicu retak halus (hairline cracks).

Solusi:
Lindungi area pekerjaan dari sinar matahari langsung. Setelah pemasangan, lakukan curing (penyiraman ringan) secara berkala agar mortar mengering secara alami dan merata.

4. Ketebalan Mortar Tidak Merata

Mortar yang diaplikasikan terlalu tebal akan mengalami penyusutan tidak merata, sehingga mudah retak di bagian tertentu.

Solusi:
Gunakan ketebalan yang seragam, sekitar 10–15 mm untuk pasangan bata. Pastikan tekanan saat pemasangan dilakukan merata agar tidak ada rongga udara di antara lapisan.

5. Kualitas Material Kurang Baik

Pasir yang kotor, air bercampur lumpur, atau semen yang sudah menggumpal bisa menurunkan kualitas mortar secara signifikan. Hal ini membuat hasil akhir lebih rapuh dan cepat retak.

Solusi:
Gunakan bahan baku berkualitas tinggi dan air bersih untuk pencampuran. Pilih mortar instan bersertifikasi SNI untuk menjamin kekuatan dan daya rekat terbaik.

Kesimpulan

Retaknya mortar biasanya disebabkan oleh kesalahan teknis kecil yang sering diabaikan. Dengan menggunakan bahan berkualitas, mencampur dengan benar, dan memperhatikan proses pengeringan, hasil pasangan dinding akan jauh lebih kuat dan tahan lama.

💬 Ingin hasil pekerjaan dinding yang rapi dan bebas retak?
Gunakan mortar instan berkualitas tinggi dari PT Intisumber Bajasakti — mudah diaplikasikan, kuat, dan sesuai standar SNI!

📞 Telp: 021-66675999
🌐 Web: intisumberbajasakti.com
✉️ Email: info@intisumberbajasakti.com

 

Kembali ke list